Bab 3
Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Keadaan Penduduk Indonesia
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia
Berdasarkan data Bandan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, penduduk Indonesia mencapai 257.516.167 jiwa. sementara sensus Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Jika luas wilayah Indonesia mencapai 1, 904,569 km2, berdasarkan angka kepadatan penduduknya?
Angka kepadatan penduduk dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah. Jadi, rumus yang digunakan adalah:
Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk
Luas Wilayah
Contoh Soal:
Pada tahun 2010, penduduk Aceh mencapai 5.201.002 jiwa. Luas Aceh mencapai 56.500 km2. Berapakah kepadatan penduduk Aceh?
Jawaban:
Kepadatan Penduduk Aceh = 5.201.002 = 92,05 jiwa/km2 atau 92 jiwa/km2
56.500,51
Provinsi-provinsi di Pulau Jawa jauh lebih padat dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang berada diluar Jawa. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi seperti industri dan perdagangan sehingga menarik penduduk dari daerah lainnya untuk pindah ke pulau ini. gambaran tersebut akan lebih mudah untuk diamati pada peta kepadatan penduduk Indonesia berikut.
Berdasarkan peta kepadatan penduduk, tampak bahwa Pulau Jawa jauh lebih padat dibandingkan dengan pulau laianya di Indonesia. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian negara sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk tinggal di wilayah ini. Semenjak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Jawa bahkan sampai saat ini.
Faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa antara lain :
- Faktor georafis (Khususnya faktor fisik berupa tanah yang lebih subur)
- Faktor sejarah ( Kerajaan-kerjaan banyak yang berkembang di Pulau Jawa sehingga Pulau Jawa berkembang menjadi pusat aktivitas penduduk Indonesi.
Aktivitas
- Apa damapak sebaran penduduk yang tidak merata terhadap berbagai aspek kehidupan dilihat dari aspek Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Politik?
- Berikan ide yang kreatif untuk mengatasi masalah sebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia dilihat dari aspek Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Politik.
2. Komposisi Penduduk
Kompesisi penduduk adalah penegelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan sangat beragam seperrti pendidikan, agama, geografis, pekerjaan, dan lain-lain.
a. Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk yang dicapai oleh suatu negara akan memmberikan gambaran tentang kualitas sumber daya manusia yang tinggal dinegara tersebut. Negara-negara maju tingkat pendidikan penduduknya termasuk tinggi, sebaliknya negara-negara berkembang, apalagi negara miskin.
Kompesisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Indonesia tahun 2010.
Jumlah Persentase
- Tidak atau belum pernah sekolah 19,861,216 9.24
- Tidak atau belum tamat SD 41,451,552 19.28
- SD/MI/Sederajat 65,661,314 30.55
- SLTP/MTs/Sederajat 36,304,126 16.88
- SLTA/MA/Sederajat 36,375,380 16.92
- SMK 4,075,007 1.90
- D1/D2/D3/D4/S1 10,718,888 4.99
- S2/S3 512,002 0.24
- Tidak Terjawab 3,117 0.00
Jumlah 214,962,624 100
Garafik komposisi pendidikan penduduk Indonesia menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia berpendidikan SD/MI/Sederajat. Pendidikan sarjana masih sangat kecil. mangapa demikian? Disebabakan kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Lulusan SD, SMP, dan SMA kemudian lebih memilih bekerja untuk mengurangi beban ekonomi keluarga dibandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Aktivitas
- Apa penyebab tingkat pendidikan sebagian penduduk Indonesia masih rendah? Dilihat dari aspek geografis, ekonomi, sosial, dan budaya
- Tunjukan ide atau gagasan kamu bagaimana cara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
- Apa dampak dari tingkat pendidikan penduduk Indonesia yang masih rendah?Di liahat dari aspek geografis, ekonomi, sosial, dan budaya
b. Komposisi Berdasarkan Agama
Negara memberikan kebebasan bagi semua penduduknya untuk memilih agama sesuai dengan keyakinannya. Kebebasan memilih tersebut merupakan Hak Azazi Manusia yang dilindungi oleh negara. Gambaran tentang pemeluk agama di Indonesia dan jumlahnya dapat dilihat dibawah ini.
No Agama Jumlah Persentase
- Islam 207,176,162 87.18
- Kristen 16,528,513 6.96
- Katolik 6,907,873 2.91
- Hindu 4,012,116 1.69
- Buddha 1,703,254 0.72
- Khonghucu 117,091 0.05
- Lainya 299,617 0.13
- Tidak Terjawab 139,582 0.06
- Tidak Ditanyakan 757,118 0.32
Jumlah 237,641,326 100.00
Berdasarkan tabel tersebut, agama yang dianut oleh penduduk Indonesia terdiri atas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khongkhucu. Namun, mayoritas penduduk memeluk agama Islam.
besarnya jumlah penduduk yang beragama islasm tidak lepas dari sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia yang mudah diterima. Cara penyebaran agama yang dilakukan melalui seni yang dikembangkan di masyarakat seperti dilakukan oleh Wali Songo melalui seni perwayangan. Cara seperti itu membuat masyarakat lebih mudah menerima ajaran Islam yang pada waktu itu banyak yamg masih menganut agama Hindu dan Buddha.
Islam masuk ke Indonesia dari Persia, India (Ghujarat), dan Jazirah Arab. pada abad ke-7, pengaruh Islam masuk ke Indonesia dari Jazirah Arab. Pada abad ke-13 Masehi, terjadi perdagangan dari Ghujarat (India) ke Indonesia dengan membawa pengaruh Islam. Masih pada abad ke-13, Islam juga masuk dari Persia (Iran) ke Indonesia.
Aktivitas
- Tuliskan nama tempat ibadah dan nama agama yang menggunakannya.
- Berikan ide atau gagasan kreatif agar terjadi kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
c. Komposisi Berdasarkan Bidang Usaha
Aktivitas perekonomian negara akan tergambar dari bidang usaha yang digeluti oleh penduduknya. Negara-negara miskin dan berkembang biasanya lebih banyak penduduknya yang bekerja dalam bidang usaha pertanian. Sebaliknya, penduduk negara maju lebih banyak yang bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri.
Penduduk usia 15 tahun ke atas bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, 2004 dan 2012
No. Lapangan Pekerjaan Utama 2004 % 2012 %
- Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, 40,608,019 43.3 38,882,134 35.1 Perburuan dan Perikanan
- Pertambangan dan Penggalian 1,034,716 1.1 1,601,019 1.4
- Industri 11,070,498 11.8 15,367,242 13.9
- Listrik, Gas, dan Air 228,297 0.2 248,927 0.2
- Kontruksi 4,540,102 4.8 6,791,662 6.1
- Perdagangan, Rumah Makan, dan 19,119,156 20.4 23,155,798 20.9 Jasa Akomodasi
- Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 5,480,527 5.8 4,998,260 4.5
- Lembaga Keungan, Real Estate, Usaha 1,125,056 1.2 2,662,216 2.4 Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan perorangan 10,515,665 11.2 17,100,896 15,4
10. Lainnya - 0.0 -
Total 93,722,036 100.0 110,808,154 100.0
10. Lainnya - 0.0 -
Total 93,722,036 100.0 110,808,154 100.0
Berdasarkan data BPS tahun 2012, tampak bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih bekerja pada sektor pertanian yang mencapai angka 38.882.134 orang atau 35,1% dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja. Jumlah tertinggi berikutnya secara berturut-turut adalah perdagangan 22,21 juta orang (20,68%), jas kemasyarakatan 15,62 juta orang (14,54%), dan seterusnya.
Bidang usaha pertanian digeluti oleh sebagian besar penduduk Indonesia
Mengapa sebagian besar masyarkat Indonesia masih bekerja pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan perikanan? Besarnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor tersebut karena tingkat pendidikan yang rendah. Akibatnya, mereka tidak memiliki akses dan kemampuan untuk bekerja di sektor lain. Padahal, sebagian dari ada kecenderungan makin besarnya penduduk yang bekerja di sektor nonpertanian karena makin tingginya tingkat pendidikan.
d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Wilayah Geografis Desa dan Kota
Secara geografis, penduduk dapat dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggalnya di desa atau kota. Lokasi tempat tinggal penduduk tersebut dapat menjadi ciri dari perkembangan ekonomi suatu negara. Biasanya, sebagian besar penduduk negara-negara maju tinggal di perkotaan, sebaliknya dengan negara-negara miskin dan berkembang.
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan terjadi karena pertambahan alami (selisih antara kelahiran dan kematian) serta berpindahnya penduduk desa ke kota dengan alasan utama untuk memperoleh pekerjaan di kota. Kota memberikan peluang lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih menjanjikan dari sisi pendapatannya dibandingkan dengan desa sehingga makin banyak orang berpindah ke kota. Oleh karena itu, motif ekonomi cenderung dominan dalam peristiwa perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Secara umum, perbandingan ciri-ciri masyarakat desa dan kota dikemukakan oleh Sarjono Soekanto (2002) dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Perbandingan Ciri Masyarakat Desa dan Kota
No. Aspek Masyarakat Desa Masayarakat Kota
1 . Lingkungan alam Bergantung pada alam Tidak bergantung pada subur tidaknya keadaan alam
2 . Mata pencaharian Petani, nelayan, dan peternak Beranekaragam sesuai dengan keahlian atau keterampilan penduduknya
3. Ukuran komunitas Lebih kecil dibandingkan dengan Sangat padat dan heterogen masyarakat kota
4. Stratifikasi sosial Dilihat dari kepemilikan tanah dan Dilihat dari ukuran kekayaan, bangsawan pendidikan, dan status soail
5. Mobilitas sosial Relatif kecil karena Dinamis karena masyarkat
masyarakat pedesaan sifatnya homogen heterogen
6. Pengawasan sosial Berdasarkan kebiasaan, adat istiadat, Berdasarkan norma hukum dan agama
7. Kepemimpinan Ditentukan oleh kejujuran, Ditentukan oleh sistem hierarki kebangsawanan, dan pengalaman (susunan tingkat pemerintahan) dan birokrasi
8. Solidaritas Sangat tinggi seperti gotong royong Berorientasi pada kepentingan dan musyawarah material
9. Sistem nilai Cenderung memegang teguh nilai agama, Cenderung pada nilai ekonmi etika, dan moral dan pendidikan
1 . Lingkungan alam Bergantung pada alam Tidak bergantung pada subur tidaknya keadaan alam
2 . Mata pencaharian Petani, nelayan, dan peternak Beranekaragam sesuai dengan keahlian atau keterampilan penduduknya
3. Ukuran komunitas Lebih kecil dibandingkan dengan Sangat padat dan heterogen masyarakat kota
4. Stratifikasi sosial Dilihat dari kepemilikan tanah dan Dilihat dari ukuran kekayaan, bangsawan pendidikan, dan status soail
5. Mobilitas sosial Relatif kecil karena Dinamis karena masyarkat
masyarakat pedesaan sifatnya homogen heterogen
6. Pengawasan sosial Berdasarkan kebiasaan, adat istiadat, Berdasarkan norma hukum dan agama
7. Kepemimpinan Ditentukan oleh kejujuran, Ditentukan oleh sistem hierarki kebangsawanan, dan pengalaman (susunan tingkat pemerintahan) dan birokrasi
8. Solidaritas Sangat tinggi seperti gotong royong Berorientasi pada kepentingan dan musyawarah material
9. Sistem nilai Cenderung memegang teguh nilai agama, Cenderung pada nilai ekonmi etika, dan moral dan pendidikan
Perbandingan atau komposisi penduduk desa-kota di Indonesia menunjukan hampir berimbang dari sisi jumlah. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk pedesaan mencapai 119.321.070 jiwa (50,21%) dan penduduk perkotaan mencapai 118.320.256 jiwa (49,79%). Ini berarti banyak penduduk tertarik tinggal di kota atau karena banyak desa sudah berubah menjadi kota (perubahan status desa secara administrasi).
Perbandingan kegitan penduduk pedesaan dan perkotaan
Aktivitas
ada kecenderungan penduduk kota terus bertambah persentasenya karena banyak penduduk yang pindah dari desa ke kota. Jika kecenderungan tersebut terus terjadi, masalah-masalah apa yang akan muncul di desa maupun kota?
1. Sebutkan 5 Masalah yang ada di desa dan 5 masalah yang ada di kota.
(Sumber: Buku Peket IPS Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia)
.......Tersenyum akan membuat anda senang dan gembira
hayooo tersenyum karena senyum adalah ibadah....
bagus sekali...
BalasHapus;-0 i'm very senang maksih banyak.....
BalasHapusboleh minta tolong follow gplus saya atau blogroll/backlink blog saya nggak? nanti saya blogroll/backlink dan follow blog dan gplus anda.
ini bukan spam dan advertising
by skytacco.blogspot,com
---------terimakasih.---------
penyebabnya mana ?
BalasHapuspenyebabnya mana ?
BalasHapus