Senin, 03 Maret 2014

Bab 3 Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam


C. Potensi Alam dan Mobilitas Penduduk Antarwilayah di Indonesia

Sebaran potensi sumber daya alam secara alamiah memang tidak merata. Oleh karena itu, ada wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan sebaliknya ada wilayah yang miskin sumber daya alam. Pada wilayah yang kaya sumber daya alam dan telah dimanfaatkan secara optimal potensinya, biasanya terjadi pemusatan penduduk. Gajala pemusatan penduduk ini kemudian membentuk wilayah permukiman dan perkotaan.

Pemusatan penduduk pada suatu wilayah tidak hanya terjadi karena faktor sumber daya alam, tetapi juga karena adanya keunggulan yang lain.
> 3 (tiga) Faktor Penyebab Gejala Pemusatan Penduduk
1. Sumber Daya Alam (SDA)
2. Lokasi yang Strategis
3. SDM (Sumber Daya Manusia) yang Berkualitas (Massyarakatnya banyak mengembangkan aktivitas dibidang industri, jasa dan perdagangan)

 Pemukiman penduduk yang padat (perkotaan) umumnya bekerja sebagai pedagang, pegawai, buruh, dan karyawan. Daerah asal mereka biasanya beragam sehingga corak kehidupan budayanya dipengaruhi oleh budaya daerah asalnya. Terjadilah akulturasi budaya. 
Gejala pemusatan penduduk kemudian menjadi daya tarik bagi penduduk lainya untuk datang dan tinggal di daerah tersebut, baik untuk sementara maupun menetap. Perpindahan penduduk tersebut secara umum disebut mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk antarwilayah dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu seperti barikut.
1. Migrasi permanen ialah bentuk mobilitas yang bertujuan untuk menetap di suatu wilayah.
2. Mobilitas nonpermanen ialah mobilitas yang bersifat sementara, yang tidak bertujuan untuk menetap. Mobiltas nonpermanen dibedakan menjadi 2 (dua) sirkulasi dan komutasi
a. Sirkulasi adalah bentuk mobilitas nonpermanen yang tinggal atau menginap di tempat tujuan
b. Kumutasi adalah bentuk mobilitas nonpermanen yang tidak nginap di tempat tujuan atau pulang pada hari yang sama. Orang yang melakukan komutasi disebut komuter. 

Mobilitas antarwilayah di Indonesia tidak dapat dilakukan tanpa adanya sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Untuk mendukung mobilitpenduduk antarwilayah, pemerintah membangun sarana jlan dan jembatan, kapal laut dan pesawat. Denga tersedianya sarana tersebut, interaksi sosial, budaya, ekonomi antarpenduduk dapat berjalan dengan baik dan akan memeperkokoh persatuan dan kesatuan Indonesia. 

Senin, 10 Februari 2014

Bab 3 Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam 

Sumber daya alam yang melimpah belum tetntu memberikan manfaat yang  besar bagi penduduknya jika tidak dikelola dengan baik. Fakta menunjukan negara-negara yang kaya akan sumber daya alam masih tertinggal keadaan ekonominya dibandingkan dengan negara yang justru sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, Jepang memiliki luas wilayah yang terbatas, demikian pula dengan kekayaan alamnya. Tetapi Jepang menjadi negara maju di dunia.
Aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam aktivitas pertanian, pertambangan, kehutanan, dan kelautan.

1. Aktivitas Pertanian

Aktivitas pertanian merupakan aktivitas yang dilakukan oleh sebagaian besar penduduk Indonesia. Keadaan tanah yang subur serta iklimnya yang mendukung membuat penduduk Indonesia banyak yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas pertanian. Aktivitas pertanian di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu seperti berikut.

a. Pertanian Lahan Basah

Pertanian lahan basah atau disebut pertanian sawah banyak dilakukan oleh petani Indonesia. Pertanian lahan basah sangat baik dikembangkan di daratan rendah dengan ketinggian kurang dari 300 meter. Pada daerah tersebut, air cukup tersedia dari sungai-sungai atau saluran irigasi yang ada di sekitarnya. Jenis tanaman yang umumnya dibudidayakan pada lahan basah adalah padi. Contoh aktivitas pertanian lahan basah tersebut terdapat di Pantai Utara Jawa, Klaimantan, dan Sumatra

b. Pertanian Lahan Kering

Pertanian  lahan kering merupakan bentuk pertanian yang mengandalkan air hujan. Karena itu, pertanian ini dilakukan pada saat musim hujan. Sementara itu, pada musim kemarau, lahan dibiarkan tidak ditanami karena tidak ada pasokan air. Pertanian lahan banyak dikembangkan di daerah dengan ketinggian 500-1.500 meter. Dengan suhu udara yang cukup sejuk, pertanian lahan kering cocok untuk tanaman palawijaya, sayuran, dan buah-buahan. 

Sebaran Daerah Penghasil Komoditas Pertanian Lahan Kering seperti berikut:
1. Pulau Jawa dan Sumatra (Padi)
2. Jawa Tengah dan Jawa Timur (Jagung)
3. Sumatra dan D.I. Yogyakarta (Ubi Kayu)
4. Jawa Tengah dan Jawa Timur (Kedelai)
5. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Kacang Tanah)


2. Aktivitas Perkebunan

Perkebunan merupakan aktivitas budi daya tanaman tertentu pada lahan yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman tahunan yang jenis pengelolaannya ditetapkan sebagai tanaman perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004). Perkebunan dapat dibedakan menjadi perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar adalah perkebunan yang dikelola oleh perusahaan yang berbadan hukum. Sementara itu, perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan oleh rakyat. Perkebuanan tersebut luas lahannya lebih kecil daripada luas lahan perkebunan besar. 

Tujuan perkebunan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah yang besar. Aktivitas perkebunan diseratai dengan industri pengelolaan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen

Daerah-daerah Penghasil Komoditas Perkebunan
1. Sumatra dan Kalimantan  (Kelapa sawit)
2. Cengkih    (Sulewasi dan Maluku)
3. Tebu (Jawa Timur dan Jawa Tengah)
4. Teh (Jawa Barat dan Sumatra)
5. Tembakau (Sumatra dan Jawa)
6. Kopi (Sumatra dan Papua)
7. Kelapa (Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat)
8. Pala (Maluku dan Jawa Barat)
9. Vanili (Nusa Tenggara Timur dan Papua)
10. Karet (Sumatra dan Jawa)
11. Lada (Sumatra Selatan dan Malukau)
12. Cokelat ( Jawa Tenggah dan Sulawesi Tenggara)

3. Aktivitas Peternakan

Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya kerbau, kuda, sapi, babi. Sebenarnya , masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing/domba, dan lain-lain. 

Daerah-daerah Penghasil Komoditas Peternakan 
1. Jawa, Bali (Ayam)
2. Jawa, Aceh, Sulawesi (Kerbau)
3. Sumatra, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat (Sapi)
4. Nusa Tenggara Timur (Sumba) dan Sumatra Barat
5. Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatra Utara (Tapanuli), Maluku, Bali, Jawa Barat (Karawang)

4. Aktivitas Perikanan 

Aktivas perikanan dapat dikelompokan menjadi aktivitas perikanan tangkap dan budi daya. aktivitas perikanan tangkap dilakukan dengan menangkap ikan di laut, sedangkan aktivitas perikanan budi daya dilakukan dengan mengembangbiakan dan memelihara ikan tertentu di tambak, jaring terapung, dan lain-lain. Berdasarkan data BPS tahun 2011, jumlah produksi ikan tangkap di laut Indonesia mencapai angka 5.345.729 ton. Sementara itu, produksi perikanan budi daya mencapai 4,605,827 ton.
Aktivitas perikanan budi daya di Indonesia umumnya berupa udang dan bandeng. Sedangkan, budi daya ikan air tawar skalanya sangat kecil, misalnya ikan lele, patin, nila dan mas. Beberapa sentra perikanan dan daerah tangkapan ikan antara lain sebagai berikut.
1. Budi daya udang dan bandeng, banyak dikembangkan di pantai utara Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
2. Budi daya ikan air tawar/ darat, banyak dikembangkan dikolam-kolam penduduk, treutama di Jawa       Barat, bendungan/waduk, danau, sawah, dan sungai.
3. Daerah penangkapan ikan laut biasanya tersebar di Sumatra Timur (bagan siapi-api) dan Bengkalis (ikan terubuk). Kupulauan Maluku banyak menghasilkantongkol, tiram, mutiara. Laut Jawa, Selat sunda, Pantai Cilacap, Selat Makassar, Selat Flores, dan Kepulauan Maluku banyak menghasilkan cumi, udang, dan rumput laut.


5. Aktivitas PertambanganPerusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah dan swasta. Banyak perusahaan asing yang ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan sistem bagi hasil dengan pemerintah Indonesia. Minyak Bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik rumah tangga, industri, kendaraan bermotor sampai Perusahaan Listrik Negara (PLN). Produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2011 mencapai 329.249 ribu barel. Sementara itu, produksi gas alam mencapai angka 3.256.379 MMSCF (Million Standard Curbic Feet). Produksi miyak bumi dan gas alam Indonesia dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri dan juga diekspor ke berbagai negara. Pemanfaatan sumber daya alam lainnya adalah batu bara. Batu bara dimanfaatkan untuk kepentingan rumah tangga (memasak) dan berbagai industri seperti industri besi baja dan semen. Produksi batu bara Indonesia pada tahun 2011 mencapai 353.387.341 ton. Batu bara yang dihasilkan sebagian besar diekspor dan sebagian lagi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Indonesia juga mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi terbarukan berupa Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS atau Solar Cell), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomass, Selain Itu, dikembangkan pula Bahan Bakar Nabati (BBN) seperti bioetanol, biodiesel, dan biooli.


6. Aktivitas Kehutanan 

Sumber daya alam yang juga sangat melimpah di Indonesia adalah sumber daya alam hutan. Hutan telah lama dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan serta sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan kemudian dilakukan secara intensif dengan mengambil sumber daya yang da di dalamnya secara besar-besaran.
Aktivitas penebangan hutan terus dilakukan untuk diambil kayunya dan atau dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Akibatnya, luas hutan Indonesia makin berkurang dan banyak kerusakan, Tidak sedikit spesies yang terancam punah bahkan telah punah.
Kayu merupakan hasil hutan yang banyak dimanfaatkan penduduk Indonesia. oleh karena itu, agar tidak rusak, pemerintah mengembangkan hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Industri kehutanan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.








Minggu, 26 Januari 2014

Bab 3 Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Bab 3
Penduduk Indonesia dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

A. Keadaan Penduduk Indonesia

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia

Berdasarkan data Bandan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, penduduk Indonesia mencapai 257.516.167 jiwa. sementara sensus Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Jika luas wilayah Indonesia mencapai 1, 904,569 km2, berdasarkan angka kepadatan penduduknya?

Angka kepadatan penduduk dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah. Jadi, rumus yang digunakan adalah: 

Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk 
                                        Luas Wilayah

Contoh Soal: 
Pada tahun 2010, penduduk Aceh mencapai 5.201.002 jiwa. Luas Aceh mencapai 56.500 km2. Berapakah kepadatan penduduk Aceh?
Jawaban:
Kepadatan Penduduk Aceh = 5.201.002 = 92,05 jiwa/km2 atau 92 jiwa/km2
                                              56.500,51
Provinsi-provinsi di Pulau Jawa jauh lebih padat dibandingkan dengan provinsi-provinsi  yang berada diluar Jawa. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi seperti industri dan perdagangan sehingga menarik penduduk dari daerah lainnya untuk pindah ke pulau ini. gambaran tersebut akan lebih mudah untuk diamati pada peta kepadatan penduduk Indonesia berikut.






Berdasarkan peta kepadatan penduduk, tampak bahwa Pulau Jawa jauh lebih padat dibandingkan dengan pulau laianya di Indonesia. Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian negara sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk tinggal di wilayah ini. Semenjak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Jawa bahkan sampai saat ini.
Faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa antara lain :

  1. Faktor georafis (Khususnya faktor fisik berupa tanah yang lebih subur)
  2. Faktor sejarah ( Kerajaan-kerjaan banyak yang berkembang di Pulau Jawa sehingga Pulau Jawa berkembang menjadi pusat aktivitas penduduk Indonesi.
Aktivitas
  1. Apa damapak sebaran penduduk yang tidak merata terhadap berbagai aspek kehidupan dilihat dari aspek Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Politik?
  2. Berikan ide yang kreatif untuk mengatasi masalah sebaran penduduk yang tidak merata di Indonesia dilihat dari aspek Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Politik.

2. Komposisi Penduduk 

Kompesisi penduduk adalah penegelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan sangat beragam seperrti pendidikan, agama, geografis, pekerjaan, dan lain-lain. 

a. Komposisi Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk yang dicapai oleh suatu negara akan memmberikan gambaran tentang kualitas sumber daya manusia yang tinggal dinegara tersebut. Negara-negara maju tingkat pendidikan penduduknya termasuk tinggi, sebaliknya negara-negara berkembang, apalagi negara miskin. 

Kompesisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Indonesia tahun 2010.
                                                                                                    Jumlah                  Persentase
  1. Tidak atau belum pernah sekolah                                      19,861,216                    9.24
  2. Tidak atau belum tamat SD                                               41,451,552                   19.28
  3. SD/MI/Sederajat                                                              65,661,314                   30.55
  4. SLTP/MTs/Sederajat                                                       36,304,126                    16.88
  5. SLTA/MA/Sederajat                                                        36,375,380                   16.92
  6. SMK                                                                                  4,075,007                    1.90  
  7. D1/D2/D3/D4/S1                                                             10,718,888                    4.99
  8. S2/S3                                                                                    512,002                    0.24
  9. Tidak Terjawab                                                                         3,117                     0.00   
                                            Jumlah                                          214,962,624                     100

Garafik komposisi pendidikan penduduk Indonesia menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia berpendidikan SD/MI/Sederajat. Pendidikan sarjana masih sangat kecil. mangapa demikian? Disebabakan kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Lulusan SD, SMP, dan SMA kemudian lebih memilih bekerja untuk mengurangi beban ekonomi keluarga dibandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Aktivitas
  1. Apa penyebab tingkat pendidikan sebagian penduduk Indonesia masih rendah? Dilihat dari aspek geografis, ekonomi, sosial, dan budaya
  2. Tunjukan ide atau gagasan kamu bagaimana cara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
  3. Apa dampak dari tingkat pendidikan penduduk Indonesia yang masih rendah?Di liahat dari aspek geografis, ekonomi, sosial, dan budaya

b. Komposisi Berdasarkan Agama

Negara memberikan kebebasan bagi semua penduduknya untuk memilih agama sesuai dengan keyakinannya. Kebebasan memilih tersebut merupakan Hak Azazi Manusia yang dilindungi oleh negara. Gambaran tentang pemeluk agama di Indonesia dan jumlahnya dapat dilihat dibawah ini.

    No  Agama                                 Jumlah                                    Persentase
  1. Islam                                   207,176,162                                 87.18
  2. Kristen                                  16,528,513                                   6.96
  3. Katolik                                    6,907,873                                   2.91
  4. Hindu                                      4,012,116                                   1.69
  5. Buddha                                   1,703,254                                   0.72
  6. Khonghucu                                 117,091                                   0.05
  7. Lainya                                        299,617                                   0.13
  8. Tidak Terjawab                          139,582                                   0.06
  9. Tidak Ditanyakan                        757,118                                   0.32
                         Jumlah                  237,641,326                                100.00

Berdasarkan tabel tersebut, agama yang dianut oleh penduduk Indonesia terdiri atas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khongkhucu. Namun, mayoritas penduduk memeluk agama Islam.
besarnya jumlah penduduk yang beragama islasm tidak lepas dari sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia yang mudah diterima. Cara penyebaran agama yang dilakukan melalui seni yang dikembangkan di masyarakat seperti dilakukan oleh Wali Songo melalui seni perwayangan. Cara seperti itu membuat masyarakat lebih mudah menerima ajaran Islam yang pada waktu itu banyak yamg masih menganut agama Hindu dan Buddha.
Islam masuk ke Indonesia dari Persia, India (Ghujarat), dan Jazirah Arab. pada abad ke-7, pengaruh Islam masuk ke Indonesia dari Jazirah Arab. Pada abad ke-13 Masehi, terjadi perdagangan dari Ghujarat (India) ke Indonesia dengan membawa pengaruh Islam. Masih pada abad ke-13, Islam juga masuk dari Persia (Iran) ke Indonesia. 

Aktivitas
  1. Tuliskan nama tempat ibadah dan nama agama yang menggunakannya.
  2. Berikan ide atau gagasan kreatif agar terjadi kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

c. Komposisi Berdasarkan Bidang Usaha

Aktivitas perekonomian negara akan tergambar dari bidang usaha yang digeluti oleh penduduknya. Negara-negara miskin dan berkembang biasanya lebih banyak penduduknya yang bekerja dalam bidang usaha pertanian. Sebaliknya, penduduk negara maju lebih banyak yang bekerja dalam bidang perdagangan, jasa, dan industri.

Penduduk usia 15 tahun ke atas bekerja menurut lapangan pekerjaan utama, 2004 dan 2012
    No. Lapangan Pekerjaan Utama                                  2004               %                  2012               %
  1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,                 40,608,019         43.3           38,882,134       35.1 Perburuan dan Perikanan
  2. Pertambangan dan Penggalian                           1,034,716           1.1             1,601,019         1.4
  3. Industri                                                           11,070,498         11.8           15,367,242       13.9
  4. Listrik, Gas, dan Air                                            228,297           0.2                 248,927        0.2
  5. Kontruksi                                                         4,540,102           4.8              6,791,662        6.1
  6. Perdagangan, Rumah Makan, dan                   19,119,156         20.4            23,155,798      20.9 Jasa Akomodasi
  7. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi      5,480,527           5.8              4,998,260        4.5
  8. Lembaga Keungan, Real Estate, Usaha             1,125,056            1.2              2,662,216        2.4 Persewaan dan Jasa Perusahaan
    9.   Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan perorangan  10,515,665        11.2            17,100,896      15,4
  10.   Lainnya                                                                      -                 0.0                       -                    
                                      Total                                    93,722,036       100.0          110,808,154    100.0

Berdasarkan data BPS tahun 2012, tampak bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih bekerja pada sektor pertanian yang mencapai angka 38.882.134 orang atau 35,1% dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja. Jumlah tertinggi berikutnya secara berturut-turut adalah perdagangan 22,21 juta orang (20,68%), jas kemasyarakatan 15,62 juta orang (14,54%), dan seterusnya.

                           Bidang usaha pertanian digeluti oleh sebagian besar penduduk Indonesia

Mengapa sebagian besar masyarkat Indonesia masih bekerja pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan perikanan? Besarnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor tersebut karena tingkat pendidikan yang rendah. Akibatnya, mereka tidak memiliki akses dan kemampuan untuk bekerja di sektor lain. Padahal, sebagian dari ada kecenderungan makin besarnya penduduk yang bekerja di sektor nonpertanian karena makin tingginya tingkat pendidikan.

d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Wilayah Geografis Desa dan Kota

Secara geografis, penduduk dapat dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggalnya di desa atau kota. Lokasi tempat tinggal penduduk tersebut dapat menjadi ciri dari perkembangan ekonomi suatu negara. Biasanya, sebagian besar penduduk negara-negara maju tinggal di perkotaan, sebaliknya dengan negara-negara miskin dan berkembang.
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan terjadi karena pertambahan alami (selisih antara kelahiran dan kematian) serta berpindahnya penduduk desa ke kota dengan alasan utama untuk memperoleh pekerjaan di kota. Kota memberikan peluang lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih menjanjikan dari sisi pendapatannya dibandingkan dengan desa sehingga makin banyak orang berpindah ke kota. Oleh karena itu, motif ekonomi cenderung dominan dalam peristiwa perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Secara umum, perbandingan ciri-ciri masyarakat desa dan kota dikemukakan oleh Sarjono Soekanto (2002) dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Perbandingan Ciri Masyarakat Desa dan Kota
No.      Aspek                                     Masyarakat Desa                                               Masayarakat Kota
  1 . Lingkungan alam                     Bergantung pada alam                               Tidak bergantung pada subur                                                                                                                       tidaknya keadaan alam

  2 . Mata pencaharian                   Petani, nelayan, dan peternak                     Beranekaragam sesuai                                                                                                                                 dengan keahlian atau                                                                                                                                     keterampilan penduduknya

 3. Ukuran komunitas                    Lebih kecil dibandingkan dengan                Sangat padat dan heterogen                                                        masyarakat kota

4. Stratifikasi sosial                       Dilihat dari kepemilikan tanah dan               Dilihat dari ukuran kekayaan,                                                      bangsawan                                                pendidikan, dan status soail

5. Mobilitas sosial                         Relatif kecil karena                                    Dinamis karena masyarkat
                                                    masyarakat pedesaan sifatnya homogen      heterogen

6. Pengawasan sosial                    Berdasarkan kebiasaan, adat istiadat,         Berdasarkan norma hukum                                                         dan agama

7. Kepemimpinan                         Ditentukan oleh kejujuran,                          Ditentukan oleh sistem hierarki                                                     kebangsawanan, dan pengalaman               (susunan tingkat                                                                                                                                            pemerintahan) dan birokrasi

8. Solidaritas                                Sangat tinggi seperti gotong royong            Berorientasi pada kepentingan                                                     dan musyawarah                                       material

9. Sistem nilai                              Cenderung memegang teguh nilai agama,     Cenderung pada nilai ekonmi                                                      etika, dan moral                                          dan pendidikan

Perbandingan atau komposisi penduduk desa-kota di Indonesia menunjukan hampir berimbang dari sisi jumlah. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk pedesaan mencapai 119.321.070 jiwa (50,21%) dan penduduk perkotaan mencapai 118.320.256 jiwa (49,79%). Ini berarti banyak penduduk tertarik tinggal di kota atau karena banyak desa sudah berubah menjadi kota (perubahan status desa secara administrasi). 
                                          Perbandingan kegitan penduduk pedesaan dan perkotaan

Aktivitas
 ada kecenderungan penduduk kota terus bertambah persentasenya karena banyak penduduk yang pindah dari desa ke kota. Jika kecenderungan tersebut terus terjadi, masalah-masalah apa yang akan muncul di desa maupun kota?
1. Sebutkan 5 Masalah yang ada di desa dan 5 masalah yang ada di kota.


(Sumber: Buku Peket IPS Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia)



.......Tersenyum akan membuat anda senang dan gembira
hayooo tersenyum karena senyum adalah ibadah....